Tautan-tautan Akses

PBB Dukung Burma sebagai Ketua ASEAN Tahun 2014


Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendukung keputusan ASEAN memilih Burma sebagai ketua organisasi itu tahun 2014.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendukung keputusan ASEAN memilih Burma sebagai ketua organisasi itu tahun 2014.

Pada KTT Asia Timur hari Sabtu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyampaikan dukungan atas keputusan ASEAN untuk memilih Burma sebagai ketuanya itu pada tahun 2014.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan pemerintah Burma yang dikuasai militer sejak lama menjadi sumber keprihatinan masyarakat internasional karena kekuasaan opresif dan kurangnya demokrasi. Tetapi, karena perkembangan yang menggembirakan baru-baru ini, katanya, ia sekarang mendukung keputusan ASEAN untuk memilih Burma menjadi ketuanya tahun 2014.

“Sekarang PBB menyambut baik perkembangan situasi baru-baru ini di bawah kepemimpinan Presiden Thein Sein yang membebaskan tahanan politik dan mengambil prakarsa proaktif untuk merombak sistem politik mereka,” ujar Ban Ki-moon.

Pilihan atas Burma untuk mengetuai organisasi regional yang mendorong prinsip-prinsip demokrasi dan perlindungan HAM bersifat kontroversial. Amerika mengecam pemilu Burma tahun 2010 sebagai sandiwara. Tetapi beberapa bulan kemudian, para petinggi Burma membebaskan pemimpin kelompok oposisi Aung San Suu Kyi dan sejumlah tahanan politik lain, melunakkan kontrol atas media dan melaksanakan sebagian perombakan politik pro-demokrasi.

Sementara langkah-langkah itu dipuji negara-negara lain, sebagian organisasi HAM mengatakan perombakan itu belum memadai. Kelompok HAM yang berkantor pusat di Thailand mengatakan masih ada lebih dari 1.600 tahanan politik di penjara-penjara Burma. Negara-negara Barat menghimbau perombakan politik yang lebih besar sebelum mempertimbangkan mencabut sanksi-sanksi ekonomi.

Setelah pertemuan dengan Presiden Burma Thein Sein, Ban Ki-moon mengatakan ia mendorong Presiden Sein agar mempercepat laju perombakan politik.

“Saya betul-betul mendesaknya. Tidak perlu menunggu sampai 2014, bahkan sebelum itu mereka harus melakukan semua perombakan politik bagi rekonsiliasi nasional dan menciptakan lingkungan sosial dan ekonomi yang baik sehingga investasi asing dapat mengalir masuk,” ujarnya.

Ban Ki-moon juga mengatakan menerima undangan untuk berkunjung ke Burma untuk menyaksikan sendiri perombakan yang dilakukan. Presiden Barack Obama mengumumkan hari Jumat akan mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke Burma untuk melakukan misi pencari fakta serupa.

XS
SM
MD
LG