Dalam sebuah pernyataan hari Minggu, misi Bantuan PBB untuk Irak mengatakan kesepakatan itu memproses langkah para pembangkang di Kamp Ashraf bagi relokasi sementara. Kesepakatan itu tidak memberi batas waktu bagi tindakan tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan warga tersebut akan dipindahkan ke Kamp Liberty atau kebebasan, bekas pangkalan militer Amerika di dekat bandara internasional Baghdad. Hillary Clinton menyambut baik pengaturan itu, dengan mengatakan hal itu menunjukkan kemajuan signifikan atas masalah tersebut.
Komisioner Tinggi PBB Urusan Pengungsi akan memonitor upaya relokasi itu dan menempatkan satu tim di Kamp Kebebasan untuk memproses klaim para pengungsi sebelum mempertimbangkan kemungkinan penempatan mereka di negara ketiga.
Perdana Menteri Irak Nouri Al Maliki pekan lalu memperpanjang tenggat waktu satu tahun untuk menutup Kamp Ashraf, yang menurut pemerintahnya merupakan suatu penghinaan terhadap kedaulatannya.
Dalam perkembangan lainnya militer Irak mengatakan dua mortir menghantam kamp yang terletak di daerah yang tandus, 65 kilometer Baghdad barat daya. Tidak ada laporan soal korban yang jatuh.