Paus Benekditus menyerukan diakhirinya pertumpahan darah di Suriah dan dilanjutkannya perundingan damai Timur Tengah, ketika orang-orang Kristen di seluruh dunia merayakan hari kelahiran Yesus lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
Ketika menyampaikan pidato Natal tahunannya yang berjudul “Urbi et Orbi”, Paus menyampaikan doa bagi ribuan korban banjir di Asia timur dan penduduk kawasan tanduk Afrika yang kelaparan.
Paus berbicara dari jendela gedung Vatikan kepada puluhan ribu peziarah dan turis yang memenuhi lapangan Santo Petrus.
Paus yang berusia 84 tahun itu juga menyerukan berlanjutnya dialog politik di Burma, stabilitas di Irak dan Afghanistan dan juga di kawasan danau-danau besar di Afrika tengah.
“Perayaan Natal telah menjadi perayaan komersial dengan lampu-lampu gemerlapan, yang menghilangkan kesederhanaan Tuhan. Inilah yang mendorong kita untuk kembali ke kesederhanaan. Marilah kita minta pada Tuhan supaya membantu kita melihat makna kelahiran seorang bayi di kandang domba di Bethlehem, supaya kita bisa menikmati kegembiraan yang sesungguhnya, " kata Paus Benediktus.