Tautan-tautan Akses

Pasukan Rusia dan Kuba Latihan Manuver, Barat Amati dengan Seksama


Para anggota kru bekerja di kapal selam bertenaga nuklir Rusia "Kazan" yang berlabuh di Teluk Havana, Kuba, 12 Juni 2024.
Para anggota kru bekerja di kapal selam bertenaga nuklir Rusia "Kazan" yang berlabuh di Teluk Havana, Kuba, 12 Juni 2024.

Armada kapal perang Rusia tiba di perairan Kuba untuk memulai latihan manuver bersama pasukan bersenjata negara itu. Rusia dan Kuba memastikan latihan itu bukan ancaman bagi wilayah itu, tetapi negara-negara Barat mengamatinya dengan seksama.

Kapal-kapal Angkatan Laut Rusia memasuki pelabuhan Havana hari Kamis (13/6). Di antara kapal-kapal itu, kapal fregat Gorshkov dan kapal selam nuklir Kazan terlihat menonjol. Kementerian Pertahanan Rusia memastikan tidak satu pun kapal perang ini membawa senjata nuklir dan bahwa kedatangan mereka tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.

Para pengamat melihat ini sebagai upaya Kremlin untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia memiliki sekutu di Amerika Latin.

Mathieu Boulègue, konsultan Program Rusia dan Eurasia di Chatham House mengatakan, "Dalam konteks invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, ini memang semakin menambah provokasi, sedikit melenturkan otot untuk menunjukkan secara khusus sekarang bahwa Rusia tidak sendirian, tidak terisolasi dalam komunitas internasional dan masih dapat beroperasi dengan kekuatan lain, secara militer; dan menunjukkan kehadiran, kekuatan, dan pengerahan pasukan."

Namun, dengan memuncaknya ketegangan antara Rusia dan Barat saat ini, Amerika tidak melihat ini sebagai kunjungan rutin, dan para pengamat mencermati dengan seksama terutama setelah Presiden AS Joe Biden menyetujui digunakannya senjata Amerika oleh Ukraina untuk menyerang target-target di dalam wilayah Rusia.

Sebagian analis keamanan Barat mengatakan bahwa bagaimanapun juga, ancaman fisik yang ditimbulkan oleh angkatan laut Rusia di perairan ini sangat minim.

Dr. Sidharth Kaushal di Royal United Services Institute di London mengatakan, "Kemampuan Angkatan Laut Rusia untuk mempertahankan postur kompetitif apa pun terhadap Angkatan Laut AS – mungkin terutama pada jarak seperti ini di halaman belakang Amerika sendiri – terbatas pada hal yang ekstrem, dalam konteks pertempuran perang apa pun."

Kedatangan kapal-kapal perang Rusia di Havana mengingatkan kita pada Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962, ketika Amerika dan Uni Soviet berada di ambang konfrontasi nuklir.

Philip Brenner, pakar Hubungan Internasional dan Sejarah di American University mengatakan, "Kita semakin dekat untuk meledakkan dunia karena Amerika tidak menyadari bahwa Soviet sebenarnya membawa hulu ledak rudal ke pulau itu."

Para analis menilai kunjungan armada itu lebih dari sekadar unjuk kekuatan. Kali ini, menurut mereka, Rusia mengirim pesan bahwa meskipun isolasi internasional terhadapnya semakin besar, negara itu masih memiliki sahabat di belahan dunia yang jauh. [em/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG