Balon mata-mata China yang melintasi wilayah Amerika Serikat beberapa waktu lalu memiliki ciri-ciri operasi Strategic Support Force (SSF) - Pasukan Pendukung Strategis China. Ini adalah cabang Tentara Pembebasan Rakyat yang memiliki unsur-unsur perang siber, elektronik, antariksa, dan psikologis.
Dibentuk pada akhir 2015 sebagai bagian dari restrukturisasi Angkatan Bersenjata China, SSF tidak ada tandingannya di negara lain, kata Dean Cheng, pengamat militer China dari Institute of Peace.
“SSF mempertemukan kekuatan perang elektronik, jaringan pasukan perang, yang mencakup tetapi tidak terbatas pada dunia siber, dan unsur-unsur pasukan antariksa China,” kata Cheng kepada VOA. “Yang juga menarik, pasukan ini menyertakan Base 311 yang melakukan perang politik,” kata Cheng.
Bersama-sama, katanya, “apa yang Anda hadapi adalah kekuatan untuk memastikan aliran informasi musuh terhambat, sedangkan aliran informasi China tidak terhambat.”
Larry Wortzel adalah peneliti senior di American Foreign Policy Council. Ia menyaksikan bagaimana China melancarkan perang siber dan informasi.
“Saya pernah mengalami layar komputer saya total hilang ketika sedang menulis dan meneliti kemampuan perang antariksa mereka,” kenang Wortzel.
“Benar-benar kosong. Seluruh komputer hancur akibat serangan siber. Saya terpaksa membeli komputer baru.”
Untungnya, kata Wortzel, data penelitian aman karena disimpan secara offline atau tidak tersambung ke internet.
Wortzel membandingkan SSF dengan Komando Siber AS, Lembaga Keamanan Nasional, Pasukan Antariksa AS, dan Komando Strategis AS, yang digabung menjadi satu organisasi.
SSF, menurut Wortzel, terlatih untuk melakukan serangan yang sistemik. Ia mencatat, serangan terencana ini melibatkan perang zona abu-abu, termasuk menyusup ke struktur dan sistem operasi AS dan sekutu-sekutunya. Tujuannya adalah melemahkan atau melumpuhkan system tersebut. [jm/ka]
Forum