Setelah 95 persen suara dihitung, partai pimpinan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan unggul dalam pemilihan parlemen hari Minggu. Para pemilih memberi suara di TPS-TPS untuk kedua kalinya dalam lima bulan.
Empat dari 16 partai yang ikut pemilu tampaknya akan mendapat kursi di Majelis Nasional, di mana Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) merebut mayoritas dengan keunggulan tipis.
Partai Pro-Kurdi HDP, memenuhi perolehan suara 10 persen sebagai persyaratan, dan dua partai oposisi lainnya - MHP dan CHP - juga mendapat kursi dalam parlemen.
Erdogan mengadakan pemilu baru setelah partai AKP kehilangan mayoritas dalam parlemen pada bulan Juni untuk pertama kalinya dalam 13 tahun, dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu tidak berhasil membentuk pemerintahan koalisi dalam parlemen.
Diperkirakan 88 persen pemilih memberikan suara hari Minggu, sepuluh persen lebih tinggi dibanding pemilu bulan Juni.
Pemilu ulang itu diadakan di tengah ekonomi yang goyah, munculnya kekerasan baru antara pemerintah dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) - kelompok terlarang yang sudah lama memperjuangkan otonomi dari Turki - dan serangkaian serangan teroris, termasuk dua bom bunuh diri dalam pawai umum bagi perdamaian awal bulan ini yang menewaskan 130 orang.
Koresponden VOA Luis Ramirez melaporkan dari Turki mengatakan polisi di kota Diyarbakir, Turki timur, menembakkan gas air mata ke arah para demonstran Kurdi yang memprotes kemenangan pemilu partai yang berkuasa. [zb/ii]
