Salah seorang dari wartawan pria yang tewas itu, Ibrahim Abdulkadir, adalah redaktur sebuah suratkabar Suriah "Ayn Vatan".
Seorang wartawan lainnya, Firaz Hamadi, adalah seorang wartawan suratkabar yang sama, yang pada mulanya merupakan suratkabar yang mengutuk rejim Bashar al-Assad. Harian ini kemudian menjadi dikenal atas kecamannya yang sangat keras terhadap kelompok militan ISIS.
Menurut laporan beberapa suratkabar Turki, kedua pria itu dipenggal. Satu laporan mengatakan satu pisau “gaya Rambo” digunakan untuk membunuh keduanya, yang kabarnya kelahiran Raqqa, kota Suriah yang telah digunakan ISIS sebagai “ibukota” de-facto-nya.
Mayat wartawan itu ditemukan Jumat (30/10) pagi, tetapi tidak jelas kapan pria tersebut, keduanya berusia 20-an tahun, meninggal.
Mereka tinggal bersama dalam satu apartemen di Ataturk daerah Sanliurfa, kota Turki yang 55 kilometer jauhnya dari perbatasan Suriah. [gp]