Perdebatan hari Rabu malam (22/2) itu diadakan dalam tahap yang penting proses pemilihan kontestan, di mana mantan Senator Pennsylvania Rick Santorum dan mantan gubernur Massachusetts Mitt Romney dalam persaingan yang berimbang untuk merebut kedudukan pertama.
Keduanya dengan segera memperdebatkan prestasi masing-masing dalam masalah pengeluaran pemerintah. Romney mengatakan Santorum pernah 5 kali memberi suara yang mendukung kenaikan batas maksimum utang negara, satu hal yang telah diungkapkan Romney berulang-ulang dalam perjalanan kampanyenya.
Santorum menanggapinya dengan membalas bahwa Romney sebelumnya telah mengatakan ia mendukung peningkatan pagu utang negara pertengahan tahun lalu dan ingin menaikkan pajak golongan berpendapatan satu persen teratas, dan ini dibantah oleh Romney.
Anggota DPR dari Texas Ron Paul nimbrung dalam perdebatan, dengan menyatakan lagi bahwa Santorum adalah konservatif “palsu,” yang berpura-pura menganut satu keyakinan ketika berkampanye, tetapi melaksanakan yang lain ketika dalam pemerintahan, dan kemudian berjanji untuk mencabut program yang sebelumnya ia dukung.
Kecaman-kecaman mengenai prestasi Santorum menunjukkan semakin kuatnya ia dalam proses pemilihan kontestan itu. Poll nasional yang disiarkan hari Rabu oleh Universitas Quinnipiac menunjukkan Santorum melaju ke depan, mengungguli Romney dengan selisih 9 persen.
Dan sekalipun Romney meraih kemenangan besar dalam pemungutan suara sebelumnya, Santorum telah meraih kedudukan pertama dalam pemungutan suara di beberapa negara-bagian baru-baru ini.
Namun demikian, survei poll mendapati bahwa Santorum akan kalah terhadap Presiden Barack Obama dari partai Demokrat dalam pemilihan umum. Sedangkan persaingan Obama-Romney akan hampir sama kuat.