Tautan-tautan Akses

Oposisi Venezuela Serukan Protes Pelantikan Maduro


Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado melambaikan bendera Venezuela dalam demonstrasi memprotes hasil pilpres yang memenangkan petahana Presiden Nicolas Maduro, di Caracas, Venezuela, 17 Agustus 2024. (Foto: Cristian Hernandez/AP Photo)
Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado melambaikan bendera Venezuela dalam demonstrasi memprotes hasil pilpres yang memenangkan petahana Presiden Nicolas Maduro, di Caracas, Venezuela, 17 Agustus 2024. (Foto: Cristian Hernandez/AP Photo)

Demonstrasi pecah di seluruh negara itu setelah Maduro dinyatakan sebagai pemenang pemilu pada 28 Juli karena hasil dari pihak oposisi tampaknya menunjukkan kandidat mereka menang telak.

Para pemimpin oposisi Venezuela pada Selasa (31/12) meminta para pendukung mereka untuk mempersiapkan protes massal bagi dimulainya masa jabatan ketiga Presiden Nicolas Maduro pada 10 Januari.

“Saatnya semakin dekat ketika kita akan kembali turun ke jalan-jalan Venezuela untuk mengklaim kemenangan,” kata Maria Corina Machado, yang bersembunyi setelah pemilu Juli lalu yang masih disengketakan.

“Mari bersiap. Kita akan bertemu di jalan-jalan pada Januari,” katanya dalam sebuah video yang dipublikasikan di media sosial, tanpa memberikan perincian tentang rencana aksi tersebut.

Kandidat oposisi Edmundo Gonzalez Urrutia, yang berada di pengasingan di Spanyol, mendesak rakyat Venezuela untuk “berkomitmen bersama untuk menegakkan” mandat yang telah diperolehnya.

Demonstrasi pecah di seluruh negara itu setelah Maduro dinyatakan sebagai pemenang pemilu pada 28 Juli. Hasil yang dipublikasikan oleh pihak oposisi tampaknya menunjukkan kandidat mereka menang telak.

Protes tersebut menewaskan 28 orang, sekitar 200 orang terluka, dan lebih dari 2.400 orang ditahan.

Hanya segelintir negara, termasuk sekutu Venezuela, Rusia, yang mengakui Maduro sebagai pemenang.

Amerika Serikat dan Parlemen Eropa telah mengakui Gonzalez Urrutia sebagai “presiden terpilih”.

Blok G7, yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Italia, Jerman, Inggris, Jepang, dan Prancis, mengatakan menganggap Gonzalez Urrutia sebagai pemenang pemilu.

Gonzalez Urrutia yang berusia 75 tahun, melarikan diri bersama istrinya pada September setelah diancam akan ditangkap oleh pemerintah Maduro. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG