Presiden Barack Obama menelpon Presiden Turki Recep Tayip Erdogan Jumat (19/2) untuk menyampaikan dukacita atas pemboman teroris yang menewaskan 28 orang di Ankara minggu ini.
Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin membahas situasi keamanan di Suriah dan perlunya kerja sama antara Amerika dan Turki.
Sebelumnya, Erdogan mengatakan, dia akan mengangkat isu tentang senjata pasokan Amerika yang dipakai terhadap warga sipil oleh milisi Kurdi Suriah, YPG, yang dituduhnya melakukan pemboman bunuh diri itu. Amerika telah mengatakan bahwa pihaknya tidak menganggap YPG sebuah kelompok teroris dan merupakan sekutu yang bermanfaat dalam perang melawan ISIS.
Jurubicara Departemen Luar Negeri Mark Toner mengatakan Jumat, Amerika tidak memasok senjata kepada YPG, ditambahkannya, “kami juga tidak melihat bukti untuk memperkuat klaim bahwa YPG menyelundupkan senjata Amerika untuk PKK.”
Ankara menganggap baik YPG maupun PKK organisasi teroris. [jm]