Perdana Menteri Davutoglu mengatakan aparat keamanan sudah menemukan bukti yang tidak dapat dibantah ledakan bom terhadap dua bus militer hari Rabu di ibukota Ankara adalah perbuatan kelompok Kurdi-Suriah PYD dan sayap militernya YPG. Davutoglu berkata, "Ia mengatakan YPG melakukan pengeboman itu dengan bantuan logistik dari militan PKK di dalam Turki. Aparat keamanan Turki mengaku telah menemukan sidik jari seorang warga Suriah yang punya kaitan dengan YPG di tempat kejadian. Turki sudah lama menegaskan bahwa YPG terkait dengan pemberontak Kurdi PKK yang diperangi pasukan keamanan Turki."
Ketua kelompok Kurdi-Suriah, Salih Muslim menyangkal pihaknya terlibat dalam peristiwa hari Rabu. Turki marah Amerika dan beberapa negara Eropah mendukung YPG dalam perangnya melawan ISIS. Dukungan itu, tegas Davutoglu, mesti berhenti. Kemudian ia menambahkan, "Ia mengatakan informasi yang ditemukan Turki akan diteruskan kepada semua negara terutama kelima anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Ini, katanya, menjadi bukti kepada negara-negara yang tidak mau mencap YPG sebagai organisasi teroris."
Berbicara tidak lama sesudah Davutoglu, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, negaranya akan mengungkapkan bukti yang membutkikan keterlibatan YPG dalam serangan tadi. Ia menambahkan ‘mereka yang mendukung YPG akan dinilai oleh sejarah’.
Davotoglu juga menuduh Suriah terlibat. Pasukan keamanan Turki kabarnya telah melakukan sejumlah penangkapan terkait serangan hari Rabu. Pemerintah Turki berjanji akan melakukan penyelidikan lengkap dan terbuka dan melarang media menurunkan laporan yang mengkritisi cara pemerintah dan aparat keamanan menangani peristiwa tersebut. [al]