Presiden Amerika Barack Obama mengatakan rencana Israel untuk membangun rumah-rumah bagi Yahudi di Yerusalem Timur yang disengketakan tidak membantu usaha perdamaian Israel-Arab, tetapi ia membantah adanya krisis dalam hubungan Amerika-Israel.
Dalam wawancara dengan jaringan televisi Amerika Fox News, Obama mengatakan proyek perumahan Israel mencerminkan perselisihan antara kedua negara yang bersekutu mengenai cara memajukan pembicaraan perdamaian Israel-Palestina.
Tetapi, ia mengatakan “negara-negara yang bersahabat kadang-kadang berselisih” dan mengemukakan bahwa rakyat Amerika dan Israel mempunyai “ikatan khusus yang tidak akan hilang.”
Israel mengumumkan rencana pembangunan 1600 rumah di Yerusalem Timur itu pekan lalu, yang mendatangkan kutukan dari para pejabat tinggi Amerika. Palestina mengklaim daerah itu sebagai ibukota masa depan dan menghendaki proyek tersebut dibatalkan sebelum menyetujui pembicaraan perdamaian tidak-langsung dengan Israel melalui perantaraan Amerika.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton telah meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengambil langkah yang tidak disebut untuk menghidupkan kembali usaha perdamaian. Para pejabat Amerika mengatakan hari Rabu Clinton sedang menunggu telepon dari Netanyahu dengan jawaban Israel.