Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan pembangunan permukiman akan terus dilanjutkan di Yerusalem Timur yang disengketakan, walaupun mendapat tentangan dari Amerika dan negara-negara Barat. Netanyahu memberitahu parlemen hari Senin, bahwa konstruksi akan dilanjutkan di Yerusalem sebagaimana telah berjalan selama 42 tahun.
Israel merebut Yerusalem timur dalam perang enam hari Arab-Israel tahun 1967, kemudian menganeksasinya, satu langkah yang tidak diakui masyarakat internasional.
Di Washington, Jurubicara Departemen Luar Negeri PJ Crowley mengatakan Amerika minta Israel membatalkan rencana pembangunan 1600 rumah baru di Yerusalem Timur yang disengketakan atau mengambil langkah-langkah lain untuk menunjukkan komitmennya terhadap proses perdamaian.
Tambah Crowley, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah menyatakan keprihatinannya tentang rencana pembangunan tersebut kepada Netanyahu ketika keduanya mengadakan pembicaraan melalui telepon minggu lalu.