Presiden Amerika Barack Obama mengatakan perubahan politik di Timur Tengah dan Afrika Utara menandai sebuah "babak baru" dalam diplomasi Amerika.
Obama, yang berbicara hari Kamis di Departemen Luar Negeri, mengatakan bahwa selama enam bulan, dunia telah menyaksikan perubahan luar biasa yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Ia menyebut dua pemimpin telah diganti, dan "banyak lagi mungkin akan mengikuti jejak" selagi rakyat bangkit untuk menuntut hak-hak dasar mereka.
Dia mengatakan setelah bertahun-tahun perang melawan al-Qaeda dan afiliasinya, Amerika memberi ekstremis pukulan besar dengan membunuh Osama bin Laden dalam serangan di Pakistan. Dia mengatakan pemimpin Al-Qaeda itu bukan seorang martir, melainkan seorang "pembunuh massal."
Gedung Putih mengatakan revolusi di kawasan itu memberikan "kesempatan bersejarah untuk memenuhi aspirasi rakyat yang telah tidak diberi kebebasan politik dan kesempatan ekonomi."
Pidato itu disampaikan sehari setelah Amerika memberlakukan sanksi terhadap Presiden Suriah karena pelanggaran HAM dalam penumpasan mematikan oleh pemerintah terhadap oposisi.
Presiden memperkenalkan prakarsa keuangan untuk mendukung modernisasi ekonomi, reformasi dan stabilitas di Mesir dan Tunisia, di mana demonstrasi pro-demokrasi telah menyebabkan pengunduran diri penguasa-penguasa otoriter sejak lama. Obama mengumumkan pengampunan hutang dan investasi satu milyar dollar untuk tahap awal, dan satu milyar dollar lagi jaminan pinjaman bagi kedua negara.
Pidato Obama itu disampaikan selagi revolusi di Tunisia dan Mesir dibayangi oleh lebih banyak konflik kekerasan di Libya, Yaman, Suriah dan lain-lain.