Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menuduh Iran berusaha meluncurkan peluru kendali ke Israel dari kawasan Yaman, di mana Iran dilaporkan mendukung pemberontak Houthi. Netanyahu mengatakan hal ini ketika Penasihat Presiden AS Jared Kushner dan Menteri Keuangan Steve Mnuchin sedang berkunjung ke Yerusalem hari Senin (28/10).
“Iran ingin membuat rudal yang bisa mengenai sasaran manapun di Israel dengan ketepatan lima sampai 10 meter. Iran ingin menggunakan kawasan di Iran, Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman sebagai pangkalan untuk menyerang Israel dengan rudal-rudal berpresisi tinggi. Ini adalah bahaya yang sangat besar, dan untuk mencegahnya kita harus bersatu,” kata Netanyahu.
Tapi dalam pertemuan hari Minggu antara Netanyahu dengan lawan politiknya yang utama, Benny Gantz, persatuan itu tampaknya sulit dicapai. Presiden Israel Reuven Rivlin minta Gantz untuk membentuk pemerintahan koalisi setelah Netanyahu gagal melakukan hal itu dua kali tahun ini.
Netanyahu dan Gantz hari Senin bertemu dengan delegasi Amerika itu, di mana Netanyahu minta supaya Amerika mengenakan sanksi lebih banyak atas Iran.
Kata Menteri Keuangan Steve Mnuchin, sanksi-sanksi ekonomi yang ada sekarang sudah cukup, tapi kalau perlu bisa ditambah, supaya Iran tidak bisa membuat senjata nuklir.
“Kami tidak melakukan hal ini untuk menyakiti rakyat Iran. Kami melakukannya supaya Iran menghentikan kegiatannya yang buruk dan mengekspor teror, mengembangkan senjata nuklir dan membuat peluru kendali. Kami akan terus memperkuat sanksi-sanksi itu, kalau perlu,” tukas Mnuchin.
Delegasi Amerika itu tidak bertemu dengan para pemimpin Palestina, dan Palestina mengatakan tidak akan berbicara dengan Amerika setelah Presiden Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Palestina menghendaki kota Yerusalem Timur sebagai ibukota negara itu nantinya. (ii/jm)