Pasukan internasional di Afghanistan mengatakan mereka sedang menyelidiki klaim baru tentang korban tewas warga sipil setelah penduduk mengatakan sembilan anak tewas akibat serangan udara.
Perkembangan tersebut adalah yang kedua kali dalam dua minggu bahwa NATO dan para pejabat setempat Afghanistan memberikan keterangan yang bertentangan mengenai operasi pasukan koalisi di provinsi Kunar, Afghanistan timur.
Koalisi yang dipimpin NATO mengatakan militan menembakkan roket ke pangkalan NATO di daerah Darah-Ye Pech hari Selasa, mencederai seorang kontraktor setempat. NATO mengatakan pasukan koalisi membalas tembakan dan bahwa sembilan pemberontak tewas.
Tetapi para pejabat Afghanistan mengatakan sembilan anak-anak, yang ketika itu sedang mencari kayu bakar, tewas dalam serangan udara koalisi.
Minggu lalu (27/2), para pejabat Afghanistan mengatakan sebanyak 64 warga sipil tewas dalam operasi NATO di Kunar. Menurut pemerintah Afghanistan, korban tewas karena serangan udara dan darat yang dilancarkan pasukan NATO di propinsi Kunar itu termasuk 21 anak laki-laki, 19 anak perempuan.
Kata Shahzada Masud, kepala panel penyelidikan pemerintah Afghanistan, kebanyakan warga sipil itu tewas di sebuah desa dekat perbatasan Pakistan, ketika pesawat-pesawat tempur NATO melancarkan serangan atas apa yang dicurigai sebagai benteng pemberontak Taliban.
Dalam perkembangan lain hari Selasa, Inggris menjanjikan dukungan jangka panjang untuk Afghanistan sementara pasukan internasional bersiap-siap untuk memulai pengalihan tanggung-jawab keamanan kepada pasukan Afghanistan.