Juru bicara NATO, Oana Lungescu, mengatakan Rabu (6/8), aliansi itu khawatir Rusia akan menggunakan alasan misi kemanusiaan dan menjaga perdamaian untuk mengirim pasukan ke Ukraina timur.
Sehari sebelumnya, aliansi militer Barat itu mengatakan Rusia secara signifikan meningkatkan jumlah tentara di daerah perbatasannya dengan Ukraina dalam beberapa hari terakhir, sehingga mencapai sekitar 20 ribu tentara, termasuk sejumlah besar tank, infantri, pasukan khusus dan pesawat udara.
Akhir bulan lalu, Wakil Penasehat Keamanan Nasional Amerika Tony Blinken mengatakan, ada peningkatan pasukan Rusia di sepanjang perbatasan, dan langkah itu seolah ditujukan agar Rusia bisa melakukan intervensi di Ukraina dengan alasan kemanusiaan dan menjaga perdamaian.
Juga Rabu, PM Polandia Donald Tusk mengatakan bahwa ancaman intervensi Rusia di Ukraina telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan, Rabu, unit-unit penjaga perdamaian pasukan bersenjata Rusia perlu selalu dalam keadaan siap tempur. Ia membuat pernyataan tersebut sementara mengamati latihan-latihan yang dilakukan sebuah unit penjaga perdamaian di sebuah pangkalan di kawasan Samara, Rusia selatan.