Tautan-tautan Akses

NASA: SpaceX akan Pulangkan Astronaut Starliner Boeing Tahun Depan


Astronaut Uji Terbang Kru Boeing ASA (dari atas) Butch Wilmore dan Suni Williams di dalam ruang depan antara port depan pada modul Harmony di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan wahana antariksa Starliner milik Boeing. (Foto: NASA via AFP)
Astronaut Uji Terbang Kru Boeing ASA (dari atas) Butch Wilmore dan Suni Williams di dalam ruang depan antara port depan pada modul Harmony di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan wahana antariksa Starliner milik Boeing. (Foto: NASA via AFP)

Dua astronaut Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) pada Juni dengan kapsul Starliner dari Boeing yang mengalami kerusakan akan pulang ke Bumi pada awal tahun depan menggunakan wahana antariksa milik SpaceX.

Pejabat NASA mengatakan masalah pada sistem propulsi Starliner membuat kapsul tersebut terlalu berisiko untuk mengangkut awaknya kembali, sehingga NASA memutuskan untuk menggunakan SpaceX demi keselamatan perjalanan pulang.

Astronaut veteran NASA Butch Wilmore dan Suni Williams, yang merupakan mantan pilot uji militer, menjadi awak pertama yang terbang dengan Starliner pada 5 Juni. Mereka terbang ke ISS untuk menjalani misi uji coba yang semula diperkirakan hanya membutuhkan waktu delapan hari.

Namun, sistem propulsi Starliner mengalami berbagai gangguan dalam 24 jam pertama penerbangannya ke ISS. Akibatnya, para astronaut terpaksa tinggal di stasiun selama 79 hari sementara Boeing bekerja cepat untuk menyelidiki masalah tersebut.

Astronaut NASA Suni Williams dan Butch Wilmore berdiri bersama untuk berfoto dalam perjalanan menuju landasan peluncuran di Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 41 pada 5 Juni 2024. (Foto: AP)
Astronaut NASA Suni Williams dan Butch Wilmore berdiri bersama untuk berfoto dalam perjalanan menuju landasan peluncuran di Kompleks Peluncuran Luar Angkasa 41 pada 5 Juni 2024. (Foto: AP)

Para pejabat NASA mengatakan dalam konferensi pers di Houston bahwa Wilmore dan Williams dalam keadaan aman dan siap untuk tinggal lebih lama. Mereka akan memanfaatkan waktu tambahan mereka untuk melakukan eksperimen sains bersama tujuh astronaut lainnya di stasiun. Kedua astronaut tersebut adalah mantan pilot uji militer.

Wilmore dan Williams dijadwalkan kembali ke Bumi pada Februari 2025 dengan pesawat ruang angkasa SpaceX Crew Dragon. Pesawat tersebut, yang akan diluncurkan bulan depan sebagai bagian dari misi rotasi rutin, akan memberikan dua kursi khusus

Keputusan NASA untuk menggunakan pesaing utama Boeing dalam mengembalikan astronaut merupakan langkah besar dalam beberapa tahun terakhir. Boeing berharap misi uji Starliner dapat memperbaiki program yang mengalami masalah dalam pengembangan dan pembengkakan anggaran sebesar lebih dari $1,6 miliar atau Rp24,64 triliun sejak 2016.

Lima dari 28 pendorong Starliner gagal, salain itu terjadi beberapa kebocoran helium yang digunakan untuk memberi tekanan pada pendorong. Meski begitu, pesawat tersebut berhasil mendarat di stasiun luar angkasa, yang merupakan tempat tinggal kru astronaut selama lebih dari dua dekade.

NASA menyatakan bahwa Starliner akan lepas landas dari ISS tanpa awak pada "awal September." Pesawat ruang angkasa tersebut akan mencoba kembali ke Bumi secara otomatis, mengesampingkan tujuan awalnya untuk membawa awak dan mengendalikan perjalanan pulang.

"Saya tahu ini bukan keputusan yang kami harapkan, tetapi kami siap melakukan langkah yang diperlukan untuk mendukung keputusan NASA," kata Kepala Starliner Boeing Mark Nappi kepada karyawan melalui email.

"Fokus utama tetap pada memastikan keselamatan awak dan pesawat ruang angkasa," kata Nappi.

Beberapa pejabat senior NASA dan perwakilan Boeing membuat keputusan tersebut dalam pertemuan yang diadakan Sabtu (24/8) pagi di Houston.

Ken Bowersox, Kepala Operasi Ruang Angkasa NASA, menyatakan bahwa pejabat agensi secara aklamasi memilih Crew Dragon untuk membawa pulang astronaut. Sementara itu, Boeing tetap memilih Starliner, yang menurut mereka aman.

Pesawat ruang angkasa Starliner milik Boeing akan berlabuh di modul Harmony di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 3 Juli 2024. (NASA via AP)
Pesawat ruang angkasa Starliner milik Boeing akan berlabuh di modul Harmony di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 3 Juli 2024. (NASA via AP)

Nelson mengatakan kepada wartawan di konferensi pers Houston bahwa ia telah berdiskusi dengan CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, mengenai keputusan tersebut. Ia yakin Boeing akan terus melanjutkan program Starliner. Nelson juga menyatakan keyakinannya "100 persen" bahwa wahana antariksa itu akan kembali menerbangkan astronaut pada masa mendatang.

Boeing menghadapi kesulitan dalam mengembangkan Starliner, kapsul yang dirancang untuk bersaing dengan Crew Dragon sebagai opsi kedua dalam mengirim astronaut ke orbit. Selain itu, perusahaan juga mengalami masalah kualitas dalam produksi pesawat komersialnya.

Starliner gagal meluncur ke ISS tanpa awak dalam uji coba 2019, tetapi berhasil sebagian dalam uji ulang 2022 meski mengalami masalah pendorong. Misi pada Juni dengan awak pertama diperlukan agar NASA bisa mensertifikasi kapsul untuk penerbangan rutin. Namun, sekarang proses sertifikasi Starliner menjadi tidak pasti.

Misi yang memakan waktu lama ini membuat Boeing harus merogoh kocek sebesar $125 juta atau Rp1,93 triliun. Perusahaan tersebut melakukan berbagai uji coba dan simulasi di Bumi untuk meyakinkan NASA bahwa Starliner aman untuk mengangkut kru kembali ke Bumi.

Namun, pengujian itu memunculkan masalah teknis baru dan gagal mengatasi kekhawatiran NASA tentang pendorong Starliner. Masalah ini juga menimbulkan keraguan mengenai kemampuan kapsul untuk membawa kru pulang, yang merupakan bagian tersulit dari misi itu. [ah/ft]

Forum

XS
SM
MD
LG