Myanmar telah memulai kampanye untuk merekrut 40 ribu pekerja sementara untuk membantu polisi mengamankan pemilu yang dijadwalkan bulan November.
Kolonel Polisi Maung Maung Soe mengatakan warga setempat ingin diberi kesempatan untuk mengamankan setiap TPS di Myanmar.
Dalam pemilu sebelumnya polisi di Myanmar dikenal menggunakan kelompok-kelompok sipil untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan. Tapi ketika ditanya VOA mengenai sejarah ini Maung Maung Soe mengatakan hanya penduduk setempat dengan reputasi baik di masyarakat yang akan direkrut untuk membantu pengamanan pemilu.
Presiden Myanmar Thein Sein telah berjanji untuk melakukan apa saja untuk memastikan pemilu yang bebas dan adil. Dalam pidato radionya, Kamis, ia mengatakan pemerintahnya berusaha untuk mencapai perjanjian gencatan senjata yang berlaku di seluruh negeri dengan kelompok etnis bersenjata sebelum pemilu 2015.
Pemilu Myanmar akan berlangsung 8 November.