Elon Musk, miliarder yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE) di pemerintahan Trump, pada Sabtu (22/2) mengancam akan memecat pegawai federal yang tidak dapat menjelaskan tugas apa saja yang telah mereka selesaikan dalam sepekan sebelumnya.
Ancaman yang disampaikan melalui unggahan di platform media sosial X itu muncul beberapa jam setelah Presiden Donald Trump menulis di Truth Social bahwa DOGE perlu mengambil langkah lebih agresif dalam mengurangi serta menata ulang tenaga kerja federal.
"Semua pegawai federal akan segera menerima email yang meminta mereka menjelaskan tugas yang telah mereka selesaikan minggu lalu," tulis Musk di X. "Jika tidak merespons, akan dianggap mengundurkan diri."
Hingga Sabtu (22/2) malam waktu setempat, email dengan subjek "Apa yang Anda lakukan pekan lalu?" telah dikirim ke pegawai di berbagai lembaga federal, termasuk Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Email tersebut, yang dilihat oleh Reuters, meminta karyawan untuk membalas dengan lima poin utama yang merangkum "pencapaian kerja mereka dalam seminggu terakhir" serta mengirimkan salinan email itu kepada para manajer masing-masing.
Email yang dikirim dari alamat departemen sumber daya manusia itu memberi batas waktu bagi karyawan hingga Senin (24/2) pukul 11.59 Waktu Standar Timur untuk memberikan tanggapan.
Pekerja di Biro Perlindungan Keuangan Konsumen juga menerima email serupa pada Sabtu (22/2), menurut sumber yang mengetahui masalah ini. Namun, sebagian besar staf lembaga tersebut telah diminta untuk menghentikan tugas mereka sejak awal bulan, menimbulkan kebingungan. Selain itu, lembaga ini masih berada di bawah perintah pengadilan sementara yang melarang pemecatan massal hingga ada keputusan hukum lebih lanjut.
Seorang juru bicara DOGE tidak segera menanggapi permintaan komentar.
AFGE, serikat pekerja yang mewakili karyawan federal, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan menentang setiap "pemberhentian yang melanggar hukum."
Pemerintahan Trump, melalui langkah cepat dan penuh kontroversi yang dipimpin oleh Musk dan tim mudanya di DOGE, berupaya memangkas pengeluaran dengan merampingkan tenaga kerja federal. Namun, pemecatan yang dilakukan secara luas tanpa perencanaan matang telah menimbulkan berbagai kesalahan, bahkan memaksa beberapa lembaga untuk segera merekrut kembali pegawai di sektor krusial seperti keselamatan nuklir, pertahanan, dan pembangkit listrik.
Gelombang pertama pemecatan difokuskan pada karyawan yang lebih rentan diberhentikan, seperti mereka yang memiliki masa kerja di bawah dua tahun atau baru saja menempati posisi baru di suatu lembaga.
Trump berulang kali menyebut Musk sebagai pemimpin de facto DOGE, meskipun lembaga itu bukan departemen setingkat Kabinet. Namun, dalam pengajuan pengadilan awal bulan ini, Gedung Putih menyatakan bahwa Musk tidak memiliki kewenangan atas DOGE dan bukan bagian dari program tersebut. [ah/ft]
Forum