Misteri hilangnya 43 mahasiswa di Meksiko semakin mencekam, Selasa (14/10), ketika pihak berwenang mengumumkan bahwa hasil tes DNA jenazah yang ditemukan dalam kuburan massal tersebut bukan DNA para pria yang hilang itu.
Pengumuman itu menimbulkan pertanyaan tentang nasib para mahasiswa institut keguruan yang hilang bulan September, setelah bentrok dengan polisi yang terkait dengan organisasi kejahatan di negara bagian Guerrero.
Pihak berwenang belum mengumumkan jenazah siapa puluhan jenazah yang ditemukan gosong dalam kuburan massal itu, dan meneruskan pengetesan di kuburan massal lain di kota Iguala.
Satu lagi lubang kuburan ditemukan di daerah itu, Selasa (14/10), ketika pihak berwenang Meksiko menangkap 14 lagi polisi yang dituduh menculik mahasiswa tadi dan menyerahkan mereka kepada komplotan penjahat. Sedikitnya 36 polisi telah ditahan terkait hilangnya para mahasiswa tersebut.
Dua orang pembunuh bayaran anggota komplotan tadi yang ditahan dalam kasus itu memberitahu para pejabat mereka membunuh sebagian dari mahasiswa tersebut dengan bekerja-sama dengan polisi setempat.