Pengadilan Mesir memulai kembali peradilan mantan presiden Hosni Mubarak, dengan mengerahkan petugas keamanan dalam jumlah besar di luar gedung pengadilan, untuk mencegah bentrokan antara pendukung dan penentang pemimpin tersingkir itu.
Mubarak tiba di ruang sidang di Kairo hari Rabu dengan usungan, seperti pada sidang-sidang terdahulu, di mana ia berbaring di tempat tidur di dalam kurungan besi besar di ruang sidang.
Sidang kali ini menyusul kesaksian hari Senin dari seorang pejabat teras kepolisian, yang mengatakan ia tidak mengetahui adanya perintah menembak dengan senjata tajam ke arah demonstran dalam pergolakan yang mengakibatkan tersingkirnya Mubarak.
Dua polisi lainnya yang bersaksi mengatakan, mereka diperintahkan untuk menahan diri sewaktu menghadapi demonstran. Mubarak telah menyatakan diri tidak bersalah atas tuduhan bahwa ia memerintahkan pembunuhan 850 demonstran dalam pergolakan yang menyingkirkannya dari kekuasaan tahun ini. Ia juga menghadapi tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.