Merapi meletus Senin (16/8). Gunung berapi paling aktif di Indonesia itu memuntahkan lahar dan awan gas yang mengalir hingga sejauh 3,5 kilometer di lereng-lerengnya.
Suara gemuruh terdengar hingga beberapa kilometer jauhnya saat gunung itu meletus, dan melontarkan abu panas hingga setinggi 600 meter ke udara. Abu menyelimuti kota-kota terdekat, tetapi perintah evakuasi sudah lama diberlakukan di dekat gunung berapi itu. Tidak ada korban dilaporkan menyusul aksi terbarunya itu.
Tumpahan lahar kali ini merupakan yang terbesar sejak pihak berwenang menaikkan tingkat bahayanya November lalu, kata Hanik Humaida, kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Yogyakarta.
Ia mengatakan kubah lava yang tepat berada di bawah tepi barat daya Merapi dan kubah lava di kawahnya, sama-sama telah aktif sejak akhir Juli. Volume kubah tepi barat daya diperkirakan 1,8 juta meter kubik dan setinggi sekitar 3 meter sebelum runtuh sebagian Senin pagi.
Status waspada Merapi berada di level tertinggi kedua dari empat tingkat yang ditetapkan sejak mulai meletus November lalu, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia belum menaikkan statusnya meskipun aktivitas vulkanik meningkat dalam sepekan terakhir. Keempat tingkatan tersebut menggambarkan aktivitas erupsi sebagai normal, kecil, sedang atau besar.
Masyarakat disarankan tidak berada dalam radius lima kilometer dari mulut kawah dan waspada terhadap bahaya lava, kata badan tersebut.
Abu dari letusan menyelimuti beberapa desa dan kota-kota terdekat. Cuaca mendung mengaburkan pemandangan puncaknya.
Gunung Merapi adalah yang paling aktif dari lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia dan telah berulang kali meletus dengan awan lava dan gas baru-baru ini.
Pihak berwenang November tahun lalu telah mengevakuasi hampir 2.000 orang yang tinggal di lereng gunung yang subur di kabupaten Magelang dan Sleman dan sekitar 550 orang lagi pada Januari, tetapi sebagian besar telah kembali. Letusan besar Merapi terakhir pada 2010 menewaskan 347 orang dan menyebabkan evakuasi 20.000 warga desa.
Indonesia rentan gempa dan aktivitas vulkanik karena terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, rangkaian garis patahan seismik berbentuk tapal kuda di sekitar Samudera Pasifik. [ab/ka]