Menteri LN Amerika Mike Pompeo hari Kamis (16/8) mengumumkan penunjukan pejabat baru urusan Iran yang akan memusatkan tugasnya pada usaha “mengubah perilaku Iran dalam masalah senjata nuklir, aksi teroris dan penahanan warga Amerika.”
Pejabat baru itu adalah Brian Hook yang diberi pekerjaan sebagai Wakil Khusus Urusan Iran dalam apa yang disebut Kelompok Aksi Iran atau IAG.
Hook mengatakan, IAG akan mengusahakan perubahan dalam 12 tingkah laku Iran seperti yang dijabarkan oleh Pompeo bulan Mei lalu.
Iran membantah mengusahakan pembuatan senjata nuklir ataupun mendukung aksi-aksi teroris, dan penahanan beberapa warga Amerika belum lama ini dilakukan atas alasan keamanan nasional. Amerika mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.
Ketika memperkenalkan Brian Hook kepada wartawan, Pompeo berharap pemerintahan presiden Trump bisa mencapai perjanjian baru dengan Iran “dalam waktu dekat ini”.
”Tapi kami harus melihat dulu adanya perubahan besar dalam tingkah laku Iran, baik di dalam maupun di luar negeri,” kata Pompeo.
Bulan Mei lalu, Presiden Trump menarik Amerika keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran yang ditandatangani bersama lima
negara besar lainnya. Trump menuduh perjanjian yang dicapai dalam masa pemerintahan Presiden Barack Obama itu, tidak cukup mengekang apa yang disebutnya “kelakuan jahat Iran, seperti dukungannya pada kelompok-kelompok militan di Timur Tengah dan pengembangan misil balistik.”
Trump juga memerintahkan pengenaan kembali secara bertahap sanksi-sanksi keuangan Amerika atas Iran, yang telah ditangguhkan sejak perjanjian tahun 2015 itu.
Trump kemudian menawarkan untuk bertemu langsung dengan para pemimpin Iran tanpa prasyarat dengan harapan bisa mencapai perjanjian baru. Iran menolak tawaran itu dengan mengatakan, Amerika harus mencabut dulu perintah pengenaan kembali sanksi-sanksinya.
Pelaksanaan sanksi tahap kedua akan dikenakan pada tanggal 4 November dengan menarget ekspor minyak Iran, yang diharapkan bisa dihentikan sama sekali. Amerika yakin hasil ekspor minyak Iran digunakan untuk mengongkosi berbagai programnya yang dianggap mengganggu oleh Amerika. Amerika juga mengancam akan mengenakan sanksi-sanksi atas pemerintah asing yang terus membeli minyak Iran setelah tanggal itu. [ii]