Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis, Jumat (7/9) bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan para pejabat tinggi Afghanistan lainnya, termasuk Pemimpin Eksekutif negara itu Abdullah Abdullah.
Ghani mengatakan dalam pertemuan itu bahwa menghentikan serangan oleh pasukan Afghanistan terhadap tentara NATO merupakan prioritas nasional. Bentrokan semacam itu juga dikenal sebagai serangan “green on blue” atau serangan yang dilakukan orang dalam. Ghani juga memuji Amerika karena memperluas serangan-serangan udaranya.
Mattis tiba di Pangkalan Udara Bagram hari Jumat dalam suatu kunjungan mendadak, satu tahun setelah Gedung Putih menerapkan strategi baru mengenai Afghanistan.
Meski terjadi lonjakan kekerasan, Mattis dan para pejabat tinggi Amerika lainnya menekankan bahwa strategi Presiden Donald Trump terhadap Asia Selatan, yang diumumkan pada Agustus 2017, membantu mengakhiri konflik di sana.
“Sekarang ini kami memiliki lebih banyak indikasi bahwa rekonsiliasi bukan hanya secercah di sana, bukan hanya khayalan,” kata Mattis kepada wartawan dalam penerbangan menuju India hari Selasa.
Ia menyebutkan tentang “jalur komunikasi yang terbuka,” tetapi tidak mengukuhkan tentang pembicaraan Amerika-Taliban yang dikabarkan berlangsung di Qatar pada akhir Juli.
Ini adalah lawatan keempat Mattis ke Afghanistan sebagai menteri pertahanan. Sebelum ini ia ke New Delhi, di mana ia memuji bantuan ekonomi dan pembangunan India untuk Afghanistan. [uh]