Para pejabat keamanan Myanmar dan pemberontak Muslim Rohingya saling menuduh melakukan tindak kekejaman di negara-bagian Rakhine, Myanmar, dimana hampir 400 orang tewas dalam bentrokan, sebagian besar pemberontak.
Demonstrasi besar diadakan hari Senin (4/9) di ibukota Chechnya, Grozny, untuk mendukung minoritas Rohingya.
Dalam pidatonya, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyamakan kekerasan terhadap Rohingya dengan Holocaust. Dalam video yang dirilis sebelumnya hari Senin (4/9), Kadyrov mengatakan ia akan “menentang Rusia” kalau pemerintah Rusia membantu militer Myanmar.
Pasukan federal Rusia pernah berperang dengan sangat sengit dua kali di Chechnya dalam tahun 1990-an. [gp]