Suratkabar "Novaya Gazeta," yang hari Sabtu (1/4) melaporkan penangkapan itu, melaporkan bahwa ada sumber-sumber lain yang mengatakan jumlah korban tewas mungkin jauh lebih besar. Laki-laki gay yang hilang di jalan-jalan kota Grozny, ibukota Chechnya, dan kota-kota lainnya diperkirakan berusia antara 16 hingga 50 tahun.
"Novaya Gazeta," suratkabar yang berkantor di Moskow dan dikenal dengan liputan penyelidikan yang independen dan kesediaannya berhadapan dengan pejabat-pejabat Rusia, menyatakan bahwa pihaknya mengetahui adanya tindakan terhadap laki-laki gay di Chechnya itu dari sumber-sumber di Kementerian Dalam Negeri, aktivis lokal dan petugas penegak hukum.
Laki-laki gay yang ditangkap "karena orientasi seksual non-tradisional, atau kecurigaan terhadap hal itu." demikian tulis “Novaya Gazeta”. Ditambahkan, tidak seorang pun dari laki-laki yang ditangkap itu pernah mengungkap orientasi seksual mereka secara terbuka, suatu langkah yang di atas kertas setara dengan meminta hukuman mati, di negara yang mayoritas dihuni warga Muslim itu.
Laporan itu juga mengutip pernyataan sejumlah warga lokal yang mengatakan warga Chechen yang biasanya menggunakan kelompok kontak di jaringan media sosial juga telah mengabaikan mereka dan menutup akun mereka. Mengutip sumber-sumber di jaringan khusus di Chechnya, laporan itu menggambarkan penggerebekkan polisi sebagai “langkah pencegahan” untuk menyurutkan unjukrasa hak-hak gay.
Pihak berwenang di Moskow, yang telah menjamin negara mayoritas Muslim itu menjalankan nilai-nilai Muslim tradisional mereka, belum memberi komentar apapun terhadap laporan itu.
Meskipun demikian juru bicara pemimpin otoriter Chechnya Ramzan Kadyrov menyangkal laporan “Novaya Gazeta” dalam pernyataan yang disampaikan pada kantor berita resmi Rusia Interfax, yang mengklaim tidak ada homoseksual di Chechnya. "Anda tidak bisa menangkap atau menekan orang yang tidak ada di republik ini," ujar Alvi Karimov. Ditambahkannya "jika orang-orang semacam itu ada di Chechnya, penegak hukum tidak perlu khawatir karena keluarga mereka sendiri akan mengirim mereka ke tempat di mana mereka tidak bisa kembali lagi." [em]