Mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengklaim bahwa mantan pemimpin militer dan dinas intelijen negara itu mengatur pemecatannya pada tahun 2017, ketika ia dipaksa mundur setelah dinyatakan bersalah melakukan korupsi.
Sharif berbicara pada hari Senin (18/9) kepada para pemimpin partai Liga Muslim Pakistan melalui tautan video dari London, tempat dia tinggal di pengasingan sejak 2019.
Pada saat itu – meskipun dinyatakan bersalah atas tuduhan korupsi, yang selalu dibantahnya – Sharif diizinkan meninggalkan Pakistan untuk perawatan medis di luar negeri oleh pemerintahan Imran Khan, yang menggantikannya sebagai perdana menteri. Setelah Sharif kemudian tidak pulang, pengadilan menyatakan ia sebagai buronan pengadilan. Partai Sharif mengatakan pada hari Selasa (19/9) bahwa ia akan pulang ke tanah air bulan depan menjelang pemilihan parlemen.
Setelah Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya pada bulan April 2022, adik laki-laki Sharif, Shehbaz Sharif, menjabat sebagai perdana menteri hingga bulan Agustus, untuk memungkinkan pemerintahan sementara menjalankan urusan sehari-hari dan mengatur pemilu.
Dalam sambutannya kepada para pejabat partai pada hari Senin, Nawaz Sharif mengklaim mantan panglima militer Qamar Javed Bajwa dan mantan kepala dinas mata-mata Faiz Hameed berkonspirasi dengan dua hakim untuk memecatnya. Ia tidak memberikan bukti atas klaimnya dan belum ada komentar langsung dari militer, badan intelijen atau pengadilan.
Putri Sharif, Maryam Nawaz, yang juga seorang pejabat di Liga Muslim Pakistan, mengatakan pada hari Senin di sebuah pesta di sebuah hotel di Lahore, kota di Pakistan timur, bahwa kembalinya ayahnya akan menjadi “bersejarah.” “Kebangkitan kembali Nawaz Sharif lebih kuat dari kemundurannya. Hal lain sedang terjadi,” tulisnya pada hari Selasa di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sebagai buronan pengadilan, Sharif seharusnya ditangkap berdasarkan hukum, namun tidak jelas apakah itu akan terjadi. Pengacaranya belum mengajukan perlindungan pengadilan dari penangkapannya. Juga tidak jelas apakah ia harus menjalani hukuman penjara begitu ia kembali.
Pakistan berada dalam kekacauan politik yang mendalam sejak digulingkannya Khan tahun lalu. Liga Muslim Pakistan sangat tidak populer dan pemerintahan Shehbaz Sharif tidak mampu menahan kenaikan inflasi. Partai tersebut menginginkan Nawaz Sharif memimpin kampanye pemilu. Pemungutan suara diperkirakan akan diadakan pada bulan November namun kemungkinan akan tertunda karena badan pengawas pemilu mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk menyusun ulang daerah pemilihan agar sesuai dengan hasil sensus.
Di bawah pemerintahan Shahbaz Sharif, Khan dihukum karena korupsi dan kini menjalani hukuman tiga tahun penjara. Namun, ia masih menjadi tokoh oposisi terkemuka di Pakistan dan mempunyai banyak pengikut, bersama dengan partainya di Pakistan, Tehreek-e-Insaf. [ab/ka]
Forum