Seorang hakim pada Sabtu (17/4) memerintahkan mantan Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini untuk diadili atas dakwaan penculikan karena menolak mengizinkan sebuah kapal penyelamat migran Spanyol untuk berlabuh di pelabuhan Italia pada 2019. Akibatnya, para penumpang di dalamnya terkatung-katung di laut selama berhari-hari.
Dalam sidang di Palermo, Sisilia, hakim Lorenzo Iannelli menetapkan 15 September sebagai tanggal sidang.
Salvini, yang menghadiri sidang penetapan tanggal tersebut, bersikeras bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya dengan menolak masuknya kapal penyelamat Open Arms dan ke-147 orang yang diselamatkan oleh kapal itu di Laut Tengah.
"Saya akan disidang karena ini, karena membela negara saya?" cuitnya setelah keputusan itu. "Saya akan hadir dengan membusungkan dada, juga atas nama kalian."
Jaksa Palermo telah menuduh Salvini melalaikan tugas dan melakukan penculikan, karena membiarkan para migran di laut di lepas Pulau Lampedusa, Italia, selama berhari-hari pada Agustus 2019. Dalam peristiwa itu, sebagian migran yang putus asa, meloncat ke laut, sementara kapten memohon agar diizinkan merapat ke pelabuhan yang dekat dan aman. Akhirnya, setelah 19 hari, 83 migran yang tersisa, diperbolehkan untuk menuruni kapal di Lampedusa. [vm/ah]