Tautan-tautan Akses

Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson Siap Bertarung di Pilpres 2024


Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson (foto: dok).
Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson (foto: dok).

Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson hari Minggu (4/2) mengatakan akan bertarung untuk menjadi presiden dalam pemilu tahun 2024, dengan menawarkan dirinya sebagai alternatif bagi Partai Republik yang kini siap menjauhkan diri dari Donad Trump.

Mantan gubernur berusia 72 tahun itu turun gunung meramaikan pertarungan yang sudah diikuti oleh mantan Duta Besar Amerika Untuk PBB Nikki Haley dan pengusaha Viviek Ramaswamy.

Dalam program “This Week” di stasiun televisi ABC, Hutchinson, yang meninggalkan jabatannya Januari lalu, mengatakan ia “yakin orang menginginkan pemimpin yang menghendaki yang terbaik dari Amerika, bukan yang menarik naluri terburuk mereka.”

Ia mengatakan akan membuat pengumuman resmi dalam waktu dekat ini di Arkansas.

Hutchinson dalam beberapa bulan terakhir ini telah meningkatkan kecaman terhadap Trump, dan baru-baru ini menyebut nominasi Trump sebagai “skenario terburuk” Partai Republik, dan kemungkinan akan menguntungkan peluang Presiden Joe Biden pada tahun 2024.

Selain Hutchinson, Haley dan Ramaswamy, Gubernur Florida Ron DeSantis diperkirakan juga akan ikut bertarung pada musim panas nanti. Tokoh Partai Republik lain yang sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri adalah Senator Tim Scott dari South Carolina dan mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Asa Hutchinson, yang dibatasi masa jabatannya, telah menjadi tokoh penting dalam politik Arkansas sejak tahun 1980an ketika sebagian besar negara bagian itu dikuasai Partai Demokrat. Ketika menjabat di Kongres, Hutchinson merupakan salah satu petinggi DPR yang menuntut pemakzulan Presiden Bill Clinton ketika itu.

Semasa pemerintahan Presiden George Walker Bush, Hutchinson menjabat sebagai Kepala Administrasi Pemberantasan Narkoba dan menjadi wakil menteri di Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Sebagai gubernur, Hutchinson memperjuangkan serangkaian pemotongan pajak penghasilan karena surplus anggara di negara bagian itu. Ia juga menandatangani beberapa aturan hukum aborsi menjadi undang-undang, termasuk larangan prosedur yang mulai berlaku saat Mahkamah Agung membatalkan Roe v Wade tahun lalu. Meskipun kemudian ia mengatakan menyesal karena tindakan itu tidak memberi pengecualian untuk pemerkosaan atau inses.

Hutchinson sempat membuat Trump dan kelompok konservatif sosial tahun lalu marah besar ketika ia memveto undang-undang yang melarang perawatan medis yang menegaskan gender anak-anak. Hutchinson mengatakan larangan itu terlalu jauh dan ia akan menandatangani RUU itu jika hanya difokuskan pada operasi. Badan legislatif Arkansas yang mayoritas dikuasai Partai Republik mengesampingkan veto Hutchinson dan tetap memberlakukan larangan itu, yang kemudian untuk sementara diblokir oleh hakim federal.

Trump menyebut Hutchinson sebagai “RINO” – singkatan dari “Republican In Name Only” atau “Republikan Hanya dalam Nama.” Penerus Hutchinson, mantan juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders, mengatakan ia akan menandatangani undang-undang tersebut.

Hutchinson, yang menandatangani pembatasan lain terhadap remaja transgender menjadi undang-undang, mengatakan larangan itu terlalu jauh dan ia akan menandatangani langkah itu jika hanya difokuskan pada operasi.

Meskipun mendukung kebijakan Trump, Hutchinson telah menjadi semakin kritis terhadap retorika dan kebohongan mantan presiden itu tentang hasil pemilu tahun 2020. Ia mengatakan seruan Trump untuk menghapus beberapa bagian konstitusi guna membatalkan pemilu telah merugikan Amerika.

Hutchinson juga mengecam Trump karena bertemu dengan pemimpin nasionalis kulit putih Nick Fuentes dan rapper Ye, yang memuji Adolf Hitler dan kerap menyampaikan teori konspirasi anti-Yahudi. Hutchinson membandingkan pertemuan itu dengan latar belakangnya sendiri sebagai seorang pengacara Amerika yang menuntut supremasi kulit putih di Arkansas pada tahun 1980an. [em/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG