Malaysia mengalihkan sebuah kapal kargo ke Mesir untuk membantu mengungsikan lebih dari 11.000 orang mahasiswa di Mesir.
Perdana Menteri Najib Razak mengatakan kapal peti kemas itu, yang sekarang di Teluk Aden, akan dapat menampung kira-kira 500 mahasiswa di geladaknya. Ia mengatakan ia juga sedang berunding dengan perusahaan penerbangan yang berbasis di Malaysia untuk mengatur penerbangan ke Kairo untuk menjemput para mahasiswa Malaysia yang terdaftar di kedutaan.
Sementara itu, Tiongkok telah mengungsikan hampir 500 warganya dari Mesir dengan dua penerbangan sewaan pada hari Selasa dan dua penerbangan lagi, Rabu, sedang menuju kota Luxor untuk menjemput kira-kira 200 orang wisatawan Hongkong. Australia, Thailand dan Filipina juga telah mengatur penerbangan pengungsian bagi warga mereka.
Selandia Baru mengatakan mereka akan mengatur penerbangan kalau perlu, tetapi menganjurkan warganya agar mencari tempat duduk dalam penerbangan komersial yang berjubel. Ini telah menimbulkan keluhan bahwa negara ini tidak berbuat cukup untuk menolong rakyatnya.