Badan Sensor film Malaysia sudah memerintahkan agar adegan dalam film animasi “Abominable” yang menunjukkan “sembilan tanda garis” China di Laut China Selatan, dihapus, kata seorang pejabat.
Perintah itu dilakukan di tengah tensi yang makin tinggi antara negara-negara terkait klaim tumpang-tindih pada jalur laut itu, Reuters melaporkan, Kamis (17/10).
Garis berbentuk huruf U digunakan di peta China untuk mengilustrasikan klaim teritorial terhadap wilayah luas Laut China Selatan, yang kaya sumber daya alam. Termasuk wilayah-wilayah yang diakui negara lain.
Vietnam sudah menghentikan penayangan film tersebut di bioskop-bioskop pada Senin (14/10). Sedangkan Menteri Luar Negeri Filipina menyerukan agar adegan dalam film itu dipotong dan filmnya diboikot.
Badan Sensor Film Malaysia mengatakan, Kamis (17/10), pihaknya sudah memberi izin untuk menayangkan film itu di bioskop-bioskop tanpa adegan yang menggambarkan peta itu.
“Film animasi berjudul “Abominable” sudah diizinkan untuk ditayangkan di Malaysia dengan syarat peta kontroversial itu dihapus dari film,” kata Mohamad Zamberi Abdul Aziz dalam pernyataan yang dikirim ke Reuters melalui email.
Film itu akan ditayangkan di Malaysia mulai 7 November.
Film “Abominable” bercerita tentang anak perempuan China yang menemukan Yeti tinggal di atap rumahnya. Film itu hasil produksi bersama Pearl Studio yang bermarkas di China dan Comcast yang dimiliki oleh DreamWorks Animation.
Pearl Studio tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar yang dikirim via email. DreamWorks tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Empat negara Asia Tenggara – Malaysia, Vietnam, Filipina dan Brunei Darussalam – serta Taiwan menantang klaim China atas Laut China Selatan. [ft/dw]