Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad bertemu dengan pemimpin Thailand, hari Rabu (24/10) membicarakan perdamaian di provinsi-provinsi perbatasan selatan Thailand, di mana separatis Muslim telah lebih dari satu dasawarsa melancarkan pemberontakan.
Malaysia menjadi fasilitator antara kelompok pemberontak dan pemerintah Thailand, tetapi sejauh ini hanya sedikit kemajuan yang telah dicapai. Hampir 7.000 orang tewas dalam pemberontakan di tiga provinsi paling selatan Thailand itu sejak 2004.
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha mengatakan, ia dan Mahathir membahas masalah yang dihadapi provinsi perbatasan selatan Thailand itu dan menyetujui kerjasama yang lebih besar.
"Kami saling memahami keprihatinan dan keterbatasan kami," kata Prayuth. "Saya meyakinkannya bahwa dialog itu akan dilanjutkan, dengan Malaysia sebagai fasilitator."
Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan hari Selasa, kunjungan Mahathir itu diharapkan dapat menambah momentum untuk proses perdamaian Thailand selatan.
Mahathir secara singkat menjelaskan kepada para wartawan di Gedung Pemerintahan di Bangkok bahwa, hubungan yang lebih dekat antara kedua negara dapat mengakhiri konflik. (ps/al)