Populasi sehat macan tutul salju yang langka ditemukan di pegunungan Afghanistan timur laut, ketika hewan "paling sulit ditangkap" itu tervideo oleh sekelompok pecinta satwa liar.
Wildlife Conservation Society pekan ini mengatakan, hewan yang terancam punah itu tervideo di 16 lokasi berbeda di Koridor Wakhan, jalan tikus yang menghubungkan Afghanistan dengan Tiongkok.
Hanya sekitar 4.500 hingga 7.500 macan tutul salju masih hidup di alam liar, tersebar di kurang lebih 10 negara di Asia Tengah.
Wildlife Conservation Society mengatakan jumlah macan tutul salju turun 20 persen dalam 16 tahun ini. Hewan itu dibunuh secara gelap untuk diambil kulitnya, dibunuh para gembala yang menjaga ternak mereka, dan menjadi sasaran perdagangan hewan ilegal.
Organisasi berbasis di New York itu mengatakan mereka telah mengembangkan serangkaian usul konservasi guna melindungi macan tutul salju, termasuk pelatihan pengawas hutan untuk memantau satwa liar, membangun kandang ternak yang tidak mudah disusupi pemangsa ternak, dan memulai program asuransi ternak yang memberi ganti rugi kepada gembala.
Pejabat Wildlife Conservation Society Peter Zahler hari Rabu mengatakan, penemuan terbaru populasi sehat itu menunjukkan ada "harapan nyata" bagi macan tutul salju di Afghanistan. Ia menyatakan tujuannya kini adalah memastikan hewan-hewan itu punya masa depan yang aman "sebagai bagian penting dari warisan Afghanistan."