Para anggota sebuah organisasi bantuan Korea Selatan menyeberang ke Korea Utara hari Selasa dengan 12 truk penuh bermuatan tepung, yang menandai bantuan pangan yang pertama serupa itu sejak serangan Korea Utara tahun lalu.
Iring-iringan truk dengan 300 ton tepung menyeberang perbatasan hari Selasa di kota perbatasan Paju. Pendeta In Myung-jin, pimpinan Gerakan Berbagi Korea, mengatakan kepada VOA bahwa tepung tersebut akan digunakan untuk memberi makan 22.000 anak-anak di sebuah tempat penampungan anak-anak, sebuah rumah sakit anak-anak dan sebuah taman kanak-kanak.
Korea Selatan mengizinkan bantuan pangan terbatas mencapai Korea Utara, tetapi tidak mengizinkan tepung dikirimkan sejak serangan artileri terhadap sebuah pulau Korea Selatan bulan November. Beberapa pejabat mengatakan mereka khawatir tepung tersebut mungkin akan diberikan kepada para pejabat tinggi atau kepada militer.
Dalam berita lainnya, pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah mengumpulkan tentara, kapal-kapal dan pesawat udara untuk melakukan apa yang diperkirakan adalah latihan militer besar-besaran.
Para pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat nama mereka tidak disebutkan, mengatakan kepada media Korea Selatan bahwa jet-jet tempur MiG-21 dan kira-kira 20 kapal angkatan laut telah berkumpul sejak pekan lalu di dua pangkalan di Laut Kuning. Sumber-sumber lain mengatakan kepada VOA bahwa simulasi pendaratan di pantai dapat dimulai sedini hari Rabu.
Beberapa pejabat pemerintah dikutip mengatakan bahwa mereka mengamati kejadian itu dengan seksama, tetapi sebegitu jauh tidak ada alasan untuk mempercayai bahwa Korea Utara berencana hendak melakukan sesuatu selain latihan.
Para analis mengatakan Korea Utara biasa melakukan latihan militer pada waktu ini, tetapi latihan serentak yang melibatkan angkatan udara, laut dan darat merupakan hal yang tidak biasa dilakukan.