Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) telah menyetujui pencairan $1,2 miliar untuk Mesir setelah menuntaskan peninjauan keempat terhadap program reformasi ekonomi negara itu yang bernilai $8 miliar.
Dewan Eksekutif IMF juga menyetujui permintaan Mesir untuk pengaturan di bawah fasilitas ketahanan dan keberlanjutan (resilience and sustainability facility/RSF), dengan akses ke dana sekitar $1,3 miliar, tambah pernyataan IMF itu.
Kairo telah meminta pembiayaan di bawah RSF sejak 2022, dengan harapan dapat mengakses dana tambahan $1 miliar lagi.
Mesir pada Senin (10/3) melaporkan inflasi utama turun hampir setengahnya pada Februari, terbantu oleh reformasi keuangan yang diambil sebagai bagian dari perjanjian dukungan finansial IMF. Inflasi harga konsumen perkotaan tahunan turun menjadi 12,8 persen pada Februari dari 24 persen pada Januari, dan inflasi inti juga anjlok lebih banyak daripada yang diperkirakan menjadi 10 persen secara tahunan pada Februari dari 22,6 persen pada Januari.
Berkat kesepakatan IMF dan catatan investasi Uni Emirat Arab, para analis dan bankir memperkirakan investor asing sebagian besar akan mengalihkan kepemilikan mereka atas obligasi pemerintah Mesir.
Mesir, yang telah bergulat dengan inflasi tinggi dan kekurangan valuta asing, menyetujui program IMF yang diperluas pada Maret 2024. Penurunan tajam pendapatan dari Terusan Suez yang disebabkan oleh ketegangan regional selama setahun terakhir memperparah kesengsaraan ekonominya. [uh/lt]
Forum