Tautan-tautan Akses

Tingkat Inflasi Mesir Turun Hampir Separuh pada Februari


Seorang pekerja menghitung uang kertas di sebuah pom bensin di Kairo, 26 Juli 2024. (Ahmed HASAN / AFP)
Seorang pekerja menghitung uang kertas di sebuah pom bensin di Kairo, 26 Juli 2024. (Ahmed HASAN / AFP)

Tingkat inflasi konsumen tahunan Mesir turun menjadi 12,5 persen, Februari, angka resmi dirilis, Senin (10/3) menunjukkan itu, ketika negara paling padat penduduk di dunia Arab itu bangkit dari krisis ekonomi paling buruk yang pernah dialaminya.

Sementara inflasi telah berangsung-angsur mereda selama berbulan-bulan di Mesir, para pakar mengatakan bahwa penurunan yang tajam dari 23,2 persen pada Januari, menurut badan statistik negara itu, sebagian besar disebabkan oleh efek mendasar.

“Inflasi nampak lebih rendah karena kita membandingkannya dengan lonjakan harga ekstrem tahun lalu, ketika inflasi mencapai 36 persen,” kata para ekonomi dan spesialis pasar modal, Wael el-Nahas kepada AFP.

Badan Pusat Mobilisasi Publik dan Statistik pemerintah Mesir mengatakan bahwa angka inflasi konsumen bulanan turun tipis menjadi 1,4 persen pada Februari, sedikit lebih rendah dari 1,6 persen pada Januari.

Awal tahun lalu, kekurangan mata uang asing yang melumpuhkan telah menciptakan krisis pasar pararel dalam ekonomi Mesir yang bergantung pada impor, dengan harga-harga barang-barang konsumen naik dari hari ke hari di kota-kota besar.

Setelah devaluasi terakhir mata uang Mesir pada Maret 2024, pemerintah setempat nampaknya mulai bangkit dari krisis melalui bailout dengan pinjaman lebih dari $50 miliar atau lebih dari Rp800 triliun dan kesepakatan investasi dari Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia serta Uni Emirat Arab.

Sejak Februari 2022, mata uang pound Mesir telah kehilangan lebih dari 60 persen nilainya, sementara inflasi memuncak hampir mencapai 40 persen pada Agustus 2023.

Pihak berwenang mengeluarkan serangkaian reformasi, sesuai dengan kesepakatan IMF yang diperluas dari $3 miliar atau Rp49 triliun menjadi $8 miliar atau Rp130 triliun, termasuk tiga kali kenaikan harga bahan bakar tahun lalu.

Dewan IMF dijadwalkan bertemu untuk melakukan tinjauan keempat bagi program ini pada Senin, dengan rencana untuk menyetujui dana senilai $1,2 miliar atau Rp19,5 triliun.

Bulan lalu, IMF mengumumkan bahwa mereka juga akan mempublikasikan sebuah kesepakatan rencana pinjaman baru, yang diperkirakan oleh para analis hanya sekitar $1 miliar atau Rp 16,3 triliun. [ns/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG