PBB mengatakan hak-hak perempuan di Afghanistan semakin berkurang di bawah kekuasaan Taliban -- sesuatu yang menjadi perhatian dunia saat memperingati Hari Perempuan Internasional.
"Setelah tiga setengah tahun di bawah kekuasaan Taliban, rakyat Afghanistan memang menyambut baik tidak adanya konflik dan stabilitas serta kebebasan bergerak yang lebih besar, setidaknya bagi penduduk laki-laki," kata Roza Otunbayeva, kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).
Laporan terbaru Sekretaris Jenderal PBB tentang UNAMA mencakup perkembangan sejak Desember lalu termasuk dekrit Taliban baru-baru ini dan dampaknya terhadap hak-hak perempuan dan anak perempuan.
"Ini bukanlah perdamaian yang memungkinkan mereka hidup bermartabat dengan hak asasi manusia yang dihormati dan dengan keyakinan akan masa depan yang stabil," kata Otunbayeva.
Ia menambahkan bahwa penarikan bantuan internasional berdampak "signifikan" pada rakyat Afghanistan.
"Tingkat pertumbuhan ekonomi saat ini tidak dapat mengimbangi penurunan bantuan asing dan pertumbuhan populasi," katanya.
Otunbayeva mengatakan laporan tersebut juga menyoroti situasi hak asasi manusia, dengan mengatakan tidak ada pelonggaran pembatasan signifikan terhadap perempuan, meskipun ada seruan global dan seruan dari banyak warga Afghanistan. [ab/ka]
Forum