Tautan-tautan Akses

Laos Umumkan Bendungan Kontroversial ke-4 di Sungai Mekong


Bendungan Dachaoshan di bagian hulu Sungai Mekong di Dachaoshan, Provinsi Yunan, China.
Bendungan Dachaoshan di bagian hulu Sungai Mekong di Dachaoshan, Provinsi Yunan, China.

Pemerintah Laos mengumumkan rencana untuk membangun bendungan besar keempat di Sungai Mekong. Pengumuman itu keluar hanya selang beberapa bulan setelah studi kelayakan proyek pusat pembangkit listrik tenaga air lainnya dipertanyakan karena tertundanya kesepakatan untuk sistem distribusinya.

Laos memberi tahu Komisi Sungai Mekong (MRC) pekan lalu tentang niatnya untuk membangun PLTA dengan kapasitas pembangkitan listrik 770 megawatt di Pak Lay, di Provinsi Xayaburi, di mana mereka telah membangun bendungan utama yang sangat kontroversial.

Pemberitahuan itu menyusul keputusan Thailand pada Februari untuk menunda penandatanganan perjanjian pembelian listrik dari PLTA Pak Beng yang berkapasitas 912 MW milik Laos. Thailand dilaporkan sedang mempertimbangkan kembali strategi energinya mengingat adanya surplus listrik.

Direktur Asia Tenggara urusan International Rivers, kelompok pengawas lingkungan, Maureen Harris, mengatakan pemberitahuan pemerintah tentang pembangunan bendungan Pak Lay itu aneh.

Harris menduga ada kekhawatiran di Laos mengenai dampak lingkungan pembangunan bendungan itu.

Dalam pertemuan puncak di Kamboja pada April, perwakilan MRC menyampaikan temuan dari studi ilmiah bernilai $4,7 juta, tentang dampak pembangunan bendungan di sungai yang penting bagi perikanan dan pasokan makanan di seluruh Asia Tenggara.

Studi tersebut mendapati, jika rencana pembangunan sekarang ini berjalan, 39-40 persen dari keseluruhan biomassa ikan, yang bernilai sekitar $4,3 miliar akan musnah menjelang tahun 2040 di Lembah Sungai Mekong Hilir, di mana kehidupan sekitar 200 juta orang tergantung pada sungai itu. [ps/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG