Tautan-tautan Akses

Lagi, Serangan Kimia di Suriah?


Dalam foto yang dirilis kantor berita resmi pemerintah Suriah, SANA, tampak orang-orang tengah menerima perawatan di rumah sakit setelah terjadinya apa yang diduga sebagai serangan kimia di Aleppo, Suriah, Sabtu, 24 November 2018 (foto: SANA via AP)
Dalam foto yang dirilis kantor berita resmi pemerintah Suriah, SANA, tampak orang-orang tengah menerima perawatan di rumah sakit setelah terjadinya apa yang diduga sebagai serangan kimia di Aleppo, Suriah, Sabtu, 24 November 2018 (foto: SANA via AP)

Media pemerintah Suriah dan badan pengawas Suriah mengatakan sekitar 100 orang di Aleppo telah dirawat di rumah sakit karena sulit bernafas.

Aleppo adalah kota yang dikuasai oleh pasukan pemerintah Bashar Al Assad.

Badan Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan dari 125 orang yang dirawat, 94 sudah diijinkan pulang.

Kantor berita pemerintah Suriah SANA hari Minggu (25/11) mengatakan 107 orang luka-luka di Aleppo setelah militan di Idlib menyerang daerah itu dengan proyektil yang mungkin mengandung klorin. Rusia juga dinilai bersalah karena meluncurkan misil yang mengandung klorin.

Namun demikian pejabat-pejabat kelompok pemberontak membantah tuduhan itu dan sebaliknya menuding Suriah sebagai pelaku. “Kami di Front Pembebasan Nasional menyangkal melakukan tindakan kriminal tersebut, tuduhan-tuduhan rejim pembohong bahwa kelompok revolusioner menarget Aleppo dengan misil apapun, apalagi yang mengandung gas klorin,” demikian pernyataan koalisi pasukan pemberontak.

Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris mengatakan rejim sekutu Rusia “yang tampaknya” melakukan serangan udara tersebut.

Rusia adalah sekutu utama rejim Assad.

Kementerian Luar Negeri Suriah menyerukan kepadan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap siapapun yang melakukan serangan udara itu. Dalam sebuah pernyataan tertulis, Kementerian Luar Negeri Suriah “menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengecam keras dan segera kejahatan teroris ini, dan mengambil langkah-langkah pencegahan dan sanksi hukuman terhadap tindakan dan rejim yang mendukung serta mendanai aksi teror ini.”

Kepala Aleppo Doctors Syndicate Zaher Batal mengatakan kepada Reuters, “Kami tidak tahu jenis-jenis gas tersebut, tetapi kami duga klorin, dan kami merawat para pasien dengan gejala seperti itu.”

Selain kesulitan bernafas, para korban juga menderita radang mata, menggigil dan tidak sadarkan diri.

Pihak Barat menuduh Suriah menggunakan senjata kimia dalam sejumlah insiden, tuduhan yang juga telah berulangkali dibantah Suriah. [em]

XS
SM
MD
LG