Korea Utara telah menerima tawaran Korea Selatan mengenai pembicaraan tingkat tinggi, Selasa 9 Januari, di desa perbatasan Panmunjom, di zona demiliterisasi yang dijaga ketat dan memisahkan kedua negara Korea itu.
Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jumat pagi (5/1) Korea Utara mengirim pesan yang menyatakan akan menerima tawaran Seoul untuk bertemu di desa perbatasan, guna membahas kerjasama Olimpiade dan cara-cara memperbaiki hubungan secara keseluruhan.
Juru bicara kementerian, Baik Tae-hyun, mengatakan, kedua Korea diperkirakan akan memanfaatkan jalur komunikasi lintas perbatasan yang dibuka kembali baru-baru ini untuk menentukan siapa yang akan memimpin delegasi mereka masing-masing pekan depan.
Dialog apapun antara Korea Utara dan Selatan dianggap sebagai langkah positif dalam memperbaiki hubungan di Semenanjung Korea, yang akan menyumbang stabilitas di kawasan secara keseluruhan.
Seorang pakar Korea Utara, Yang Mu-jin, dosen di University of North Korean Studies di Seoul, Jumat (5/1) mengatakan, terobosan itu akan memberi kedua pihak kesempatan untuk membahas isu-isu keamanan, “membuat klaim dan menyimak satu sama lain.” Ia meyakini pulihnya dialog resmi antara Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang demokratis dapat menjurus ke arah positif menuju denuklirisasi Semenanjung Korea.
Pengumuman Korea Utara, Jumat (5/1) itu muncul tidak lama setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan memutuskan untuk menangguhkan latihan militer gabungan hingga setelah berakhirnya Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bulan depan.
Kantor Presiden Korea Selatan, Kamis (5/1) menyatakan keputusan itu muncul dalam percakapan telepon antara Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Moon Jae-in. [uh]