Korea Selatan mengatakan pihaknya kecewa karena Korea Utara tidak mengumumkan reformasi ekonomi yang sebelumnya diperkirakan akan diluluskan dalam sidang parlemen yang jarang yang diadakan pekan ini di Pyongyang.
Sumber-sumber yang dipercaya dekat dengan pemimpin Korea Utara mengatakan kepada kantor berita Barat bahwa negara otoriter yang miskin itu kemungkinan akan segera mengizinkan petani menyimpan lebih banyak dari hasil panen mereka, dalam usaha untuk meningkatkan produksi pertanian.
Tetapi, kantor berita resmi Korea Utara tidak menyebut reformasi itu dalam liputan sidang Majelis Tertinggi Rakyat yang hanya bersifat formalitas yang dihadiri oleh pemimpin baru Kim Jong Un itu.
Dalam pernyataan hari Rabu, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengatakan ia dan para pemimpin lain di Seoul kecewa sidang itu tidak menghasilkan langkah apapun yang dapat memperbaiki kehidupan rakyat jelata Korea Utara.
Sumber-sumber yang dipercaya dekat dengan pemimpin Korea Utara mengatakan kepada kantor berita Barat bahwa negara otoriter yang miskin itu kemungkinan akan segera mengizinkan petani menyimpan lebih banyak dari hasil panen mereka, dalam usaha untuk meningkatkan produksi pertanian.
Tetapi, kantor berita resmi Korea Utara tidak menyebut reformasi itu dalam liputan sidang Majelis Tertinggi Rakyat yang hanya bersifat formalitas yang dihadiri oleh pemimpin baru Kim Jong Un itu.
Dalam pernyataan hari Rabu, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak mengatakan ia dan para pemimpin lain di Seoul kecewa sidang itu tidak menghasilkan langkah apapun yang dapat memperbaiki kehidupan rakyat jelata Korea Utara.