Sebuah institut riset yang berbasis di Amerika Serikat mengatakan gambar satelit baru menunjukkan Korea Utara telah menghentikan konstruksi landasan peluncuran yang mampu menguji-coba misil antar-benua.
Website "38 North" mengatakan penghentian itu, barangkali disebabkan oleh hujan deras baru-baru ini, dapat menunda penyelesaian proyek itu sampai dua tahun.
Landasan peluncuran baru yang terletak di Daerah Peluncuran Satelit Tonghae tersebut, semula dijadwalkan akan diselesaikan kira-kira tahun 2015.
Namun menurut organisasi tersebut, gambar-gambar yang diambil tanggal 29 Agustus itu juga menunjukkan Pyongyang sedang bekerja pada landasan peluncuran yang sudah ada di sarana yang sama yang telah digunakan untuk percobaan misil sebelumnya.
Meskipun laporan itu mengatakan bahwa tampaknya tidak akan ada peluncuran yang akan dilakukan dalam waktu dekat, laporan itu mengatakan Korea Utara masih dapat meluncurkan roket-roket jarak jauh di sarana di Sohae, sarana yang digunakan Korea Utara saat meluncurkan misil yang gagal bulan April yang lalu.
Website "38 North" mengatakan penghentian itu, barangkali disebabkan oleh hujan deras baru-baru ini, dapat menunda penyelesaian proyek itu sampai dua tahun.
Landasan peluncuran baru yang terletak di Daerah Peluncuran Satelit Tonghae tersebut, semula dijadwalkan akan diselesaikan kira-kira tahun 2015.
Namun menurut organisasi tersebut, gambar-gambar yang diambil tanggal 29 Agustus itu juga menunjukkan Pyongyang sedang bekerja pada landasan peluncuran yang sudah ada di sarana yang sama yang telah digunakan untuk percobaan misil sebelumnya.
Meskipun laporan itu mengatakan bahwa tampaknya tidak akan ada peluncuran yang akan dilakukan dalam waktu dekat, laporan itu mengatakan Korea Utara masih dapat meluncurkan roket-roket jarak jauh di sarana di Sohae, sarana yang digunakan Korea Utara saat meluncurkan misil yang gagal bulan April yang lalu.