Tautan-tautan Akses

Korsel Inginkan Perundingan dengan Jepang untuk Akhiri Perang Dagang


Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam pidato peringatan 74 tahun bebasnya Semenanjung Korea dari pemerintah kolonial Jepang, Kamis (15/8).
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dalam pidato peringatan 74 tahun bebasnya Semenanjung Korea dari pemerintah kolonial Jepang, Kamis (15/8).

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan negaranya akan “dengan senang hati bergandeng tangan” dengan Jepang untuk menyelesaikan perselisihan dagang yang kian meningkat antara kedua negara, apabila Tokyo setuju melakukan perundingan.

Presiden Moon mengemukakan hal itu hari Kamis (15/8) dalam pidato untuk memperingati 74 tahun bebasnya Semenanjung Korea dari pemerintah kolonial Jepang, yang berlangsung dari 1910 hingga 1945.

Tawaran bernada damai itu diajukan beberapa hari setelah Seoul mengumumkan pemindahan Tokyo ke kategori perdagangan baru, yang menerapkan lebih banyak pembatasan terhadap ekspor barang-barang yang dianggap sensitif. Keputusan itu jelas merupakan pembalasan atas keputusan Jepang untuk mengeluarkan Korea Selatan dari daftar mitra dagang istimewanya.

Banyak pengamat menganggap tindakan Jepang ini sebagai pembalasan atas keputusan mahkamah Korea Selatan baru-baru ini yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk membayar ganti rugi bagi warga lansia Korea yang dipaksa bekerja di pabrik-pabrik Jepang semasa Perang Dunia II.

Moon pada awal bulan ini dengan tegas menyatakan tekad Korea Selatan tidak akan pernah lagi kalah dari Jepang. Namun dalam pidatonya hari Kamis (15/8), ia menyatakan “harapan bahwa Jepang akan memainkan peran utama dalam memfasilitasi perdamaian dan kemakmuran di Asia Timur, sambil merenungkan kembali masa lalu yang menyebabkan kemalangan bagi negara-negara tetangganya.” [uh/ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG