Tautan-tautan Akses

Korsel Desak Korut dan AS Ambil Langkah Lebih Tegas


Presiden Korsel, Moon Jae-in mengadakan konferensi pers saat Tahun Baru di istana kepresidenan Gedung Biru di Seoul, Kamis, 10 Januari 2019 (foto: Jung Yeon-je/Pool Photo via AP)
Presiden Korsel, Moon Jae-in mengadakan konferensi pers saat Tahun Baru di istana kepresidenan Gedung Biru di Seoul, Kamis, 10 Januari 2019 (foto: Jung Yeon-je/Pool Photo via AP)

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mendesak Korea Utara untuk mengambil langkah-langkah perlucutan senjata nuklir yang lebih tegas sehingga Amerika Serikat kemudian akan memberi imbalan sepantasnya. Moon juga menyiratkan bahwa ia ingin agar sanksi-sanksi yang diberlakukan terhadap Korea Utara dicabut sehingga Seoul bisa memulai kembali proyek-proyek kerjasama ekonomi dengan Pyongyang.

Pernyataatan Moon pada Kamis ini (10/1), mengundang sejumlah tanggapan. Beberapa pengamat meyakini, pelonggaran atau pencabutan sanksi, jika diupayakan Korea Selatan sebelum Amerika Serikat siap melakukannya, akan memperlemah hubungan dengan Washington dan memperumit usaha-usaha untuk menyingkirkan senjata nuklir Korea Utara. Beberapa pengamat lain berpendapat, pernyataan Moon itu hanyalah isyarat keinginan untuk berekonsiliasi dengan Korea Utara.

Pernyataan Moon itu dikeluarkan hanya beberapa hari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dalam Pidato Tahun Baru-nya bahwa ia siap memulai kembali proyek antar-Korea yang selama ini tertunda. Kim pada waktu itu juga mengatakan, ia siap mengambil langkah lain jika AS terus menekan dengan sanksi sepihak dan dengan mempertahankan sanksi-sanksi PBB yang lebih luas.

Dua proyek yang saat ini sedang digarap kedua Korea adalah wisata Gunung Kumgang dan kompleks industri Kaesong. Kedua proyek itu tertunda karena kebuntuan pembicaraan terkait program nuklir Korea Utara. Kedua proyek itu dianggap sumber devisa utama bagi Korea Utara yang miskin. [ab]

Recommended

XS
SM
MD
LG