Korea Utara mengatakan pihaknya masih tidak berminat melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat di tengah upaya Korea Selatan untuk mengatur pertemuan puncak lainnya, antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Donald Trump.
"Kembali secara terbuka kami mengatakan tidak berniat untuk bertemu langsung dengan AS," kata Kwon Jong Gun, seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Utara, dalam sebuah artikel yang dimuat Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) milik pemerintah pada, Selasa (7/7).
Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam sebelum Wakil Menteri Luar Negeri AS, Steve Biegun, dijadwalkan mendarat di Seoul. Biegun, yang juga perunding senior AS untuk Korea Utara, berada di Ibu Kota Korea Selatan, untuk pertemuan yang membahas bagaimana memajukan pembicaraan mengenai program nuklir Pyongyang.
Perundingan AS-Korea Utara gagal pada Februari 2019 ketika Trump dan Kim gagal mencapai kesepakatan selama pertemuan puncak di Hanoi, Vietnam. Meskipun kedua belah pihak mengadakan pembicaraan tingkat kerja secara singkat pada Oktober, Korea Utara sejak itu menolak berdialog.
Awal bulan ini, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan ingin melihat Trump dan Kim mengadakan pertemuan lain sebelum pemilihan presiden AS pada November.
Trump sebelumnya mengatakan hubungannya dengan Kim masih kuat, tetapi belum mengomentari kemungkinan pertemuan puncak lainnya. Ia mungkin punya prioritas lain dengan pemilihan tinggal empat bulan lagi. Trump dalam jajak-jajak pendapat tertinggal jauh dibelakang Joe Biden, calon presiden yang diusung Partai Demokrat.
Biegun bulan lalu mengatakan kecil kemungkinan diadakannya pertemuan puncak langsung sebelum pemilu, sebagian karena kekhawatiran akan virus corona.
Diplomat senior Korea Utara Choe Son Hui pada, Sabtu (4/7), menyangkal kemungkinan pertemuan keempat Trump-Kim, dengan mengatakan pertemuan puncak lainnya hanya akan menguntungkan Trump. [my/ft]