Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker telah menyerukan agar negara-negara anggota Uni Eropa menampung sekitar 160 ribu pengungsi, dengan mengatakan bahwa Yunani, Italia dan Hungaria sudah kewalahan menanggung beban pengungsi.
Berbicara di hadapan Parlemen Eropa, Rabu, Juncker mendesak Eropa untuk menghadapi krisis pengungsi yang berlangsung saat ini dengan solidaritas. Ia mengatakan, relokasi darurat di 22 negara anggota menjadi keharusan untuk menghindari penundaan.
Ia mengingatkan agar masyarakat Eropa tidak melupakan pentingnya memberi dan menghormati hak fundamental pengungsi untuk mencari suaka.
Ia mendesak menteri-menteri dalam negeri Uni Eropa untuk mendukung rencana penempatan pengungsi pada pertemuan mereka pekan depan.
Juncker juga meminta agar negara-negara anggota Uni Eropa mengizinkan para pencari suaka bekerja sementara menunggu aplikasi suaka mereka diproses. Ia mengatakan, ia berharap semua negara anggota ikut serta membentuk dana perwalian darurat untuk mengatasi krisis pengungsi semacam itu di masa depan.
Rencana penampungan pengungsi Komisi Eropa menyerukan peningkatan kuota migran di sebagian besar wilayah Eropa sehingga dapat menampung ribuan pencari suaka dari Timur Tengah selama dua tahun mendatang. Berdasarkan rencana itu, Jerman, Perancis dan Spanyol akan menampung paling banyak, diikuti Polandia, Belanda, Rumania, Belgia dan Swedia.