Tautan-tautan Akses

Komentar Trump Soal Taiwan Picu 'Keprihatinan Serius' China


Majalah yang menampilkan Presiden AS terpilih Donald Trump di sebuah toko buku di Beijing (12/12). (AFP/Greg Baker)
Majalah yang menampilkan Presiden AS terpilih Donald Trump di sebuah toko buku di Beijing (12/12). (AFP/Greg Baker)

Trump dianggap "naif" bila berpikir ia dapat menggunakan kebijakan Taiwan dalam negosiasi-negosiasi ekonomi dan ia "perlu belajar menangani urusan-urusan luar negeri secara rendah hati."

China mengatakan hari Senin (12/12) bahwa negara itu memiliki "keprihatinan serius" mengenai komentar-komentar dari Presiden AS terpilih Donald Trump yang mempertanyakan apakah Amerika Serikat harus terus mengakui kebijakan "Satu China" kecuali pemerintah China menawarkan konsesi-konsesi perdagangan.

Dalam Komunike Bersama AS-China tahun 1979, AS mengakui Beijing sebagai satu-satunya pemerintahan legal China, mengakui posisi China bahwa hanya ada satu China dan Taiwan adalah bagian dari China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan kebijakan tersebut, yang mengakui Taiwan sebagai bagian dari China, adalah pondasi hubungan AS-China dan ia mendesak pemerintahan Trump "mengakui keseriusan" isu tersebut.

Media Global Times yang dikontrol negara selanjutnya mengatakan Trump "naif" bila berpikir ia dapat menggunakan kebijakan Taiwan dalam negosiasi-negosiasi ekonomi dan bahwa ia "perlu belajar menangani urusan-urusan luar negeri secara rendah hati."

Media itu juga menyebutkan bahwa jika Trump mendukung kemerdekaan Taiwan atau penjualan senjata, maka China "tidak akan punya dasar untuk bermitra dengan Washington dalam urusan internasional" dan dapat menawarkan dukungan militer dan yang lainnya pada lawan-lawan AS. [hd]

XS
SM
MD
LG