Purnawirawan Brigjen Jenderal Anthony Tata tetap bertugas sebagai penasihat Menteri Pertahanan Mark Esper. Kepada wartawan, kepala juru bicara markas militer Amerika, Pentagon, Jonathan Hoffman, mengatakan hal itu setelah komisi di Senat mendadak membatalkan sidang pengukuhan Tata pada Kamis (30/7).
Komisi tersebut menghentikan pencalonan mantan jenderal itu ke jabatan puncak Pentagon karena banyak komentarnya tentang Islam dan tentang isu lain dinilai ofensif.
"Departemen (Pertahanan) berharap Jenderal Tata berkesempatan berbagi pengalaman dan keberhasilannya memimpin organisasi besar publik, organisasi sektor publik, dan pengalamannya yang luas dalam bidang keamanan nasional dengan komisi hari ini," kata Hoffman dalam pengarahan di Pentagon.
Nominasi Tata sebagai wakil menteri bidang kebijakan di Departemen Pertahanan dikecam Senat fraksi Demokrat. Mereka mengiriminya surat pekan ini, memintanya menarik diri. Tata, pendukung setia Presiden Donald Trump dan komentator Fox News, telah bekerja di departemen tersebut sebagai penasihat senior.
Tidak jelas apakah pencalonannya akan dibatalkan.
Menurut laporan media, Tata mengunggah cuitan pada 2018, menyebut Islam sebagai "agama kekerasan paling menindas yang saya ketahui." Ia mengatakan mantan Presiden Barack Obama adalah Muslim dan menyebutnya "pemimpin teroris." Cuitan-cuitan itu kemudian diturunkan.
Ketua komisi, Senator fraksi Republik dari Oklahoma, Jim Inhofe mengumumkan pembatalan sidang itu sesaat sebelum dijadwalkan akan dimulai. [ka/pp]