Tautan-tautan Akses

Pentagon: AS Tak Tahu Apakah Rusia Mengarahkan Serangan Taliban di Afghanistan


Pasukan Afghanistan bersiaga saat kontak senjata dengan kombatan Taliban di Provinsi Kunduz, utara Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2019.
Pasukan Afghanistan bersiaga saat kontak senjata dengan kombatan Taliban di Provinsi Kunduz, utara Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2019.

Amerika Serikat percaya Rusia, di masa lalu memberikan dukungan kepada gerilyawan Taliban di Afghanistan. Namun, menurut Jenderal senior AS, pihaknya tidak memiliki data intelijen untuk mengkonfirmasi apakah Rusia mengarahkan serangan terhadap Amerika atau mengkonfirmasi Rusia membayar Taliban untuk membunuh pasukan Amerika.

Pernyataan oleh Jenderal Angkatan Darat Mark Milley itu, ketua Kepala Staf Gabungan, dilakukan di bawah sumpah Kongres pada Kamis (9/10), setelah sejumlah anggota Kongres keluar dari pengarahan rahasia terpisah mengenai intelijen AS bahwa Rusia mungkin telah membayar Taliban untuk membunuh pasukan Amerika.

Milley dan Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan militer AS, yang mencakup badan-badan intelijen termasuk Badan Keamanan Nasional (National Security Agency/NSA) dan Badan Intelijen Pertahanan (Defence Intelligence Agency/DIA), tidak bisa menguatkan informasi intelijen itu, yang menurut sumber dikumpulkan oleh Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA).

Milley tidak membantah bahwa Rusia, seperti negara-negara lain, telah lama terlibat di Afghanistan.

"Tapi ada perbedaan besar antara mempersenjatai dan mengarahkan (kegiatan militer). Kami tahu mengenai senjata. Kita tahu tentang dukungan, hal-hal seperti itu," kata Milley kepada Komite Angkatan Bersenjata DPR, yang duduk berdampingan dengan Esper di sidang Kongres itu.

"Dalam kasus Rusia, kita tidak memiliki bukti nyata yang menguatkan, intelijen, untuk menunjukkan 'mengarahkan.' Itu perbedaan yang besar. "

Ia menambahkan Amerika masih menyelidiki masalah ini dan, jika benar Rusia membayar Taliban, akan menjadi "masalah besar." [my/pp]

XS
SM
MD
LG